Senin, 27 Oktober 2014

Penjelasan akuntansi kas dan piutang dagang


Penjelasan Akuntansi Kas
Kas adalah bagian dari aktiva lancar atau current assets. Contoh dari kas diantaranya uang kertas, uang logam, dan sejenisnya yang dapat dimanfaatkan sebagai alat tukar yang memiliki dasar pengukuran akuntansi. Manajemen kas yang baik sangat diperlukan untuk mengontrol hal-hal yang bisa saja merugikan perusahan. Ini dikarenakan, kas adalah asset yang memiliki resiko paling tinggi dan paling lancar (likuid). Jadi, pengertian dari kas adalah alat pembayaran yang dipergunakan oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan umum atau operasional perusahaan.
*  Pengendalian kas:
1.   Perencanaan untuk arus kas → Cash Budget        
2.   Pengendalian dari penerimaan kas
3.   Pengendalian dari pengeluaran kas
4.   Melakukan Rekonsiliasi bank
5.   Penerapan sistem dana tetap kas kecil

*  Prosedur penerimaan kas:

1. Adanya pembagian tugas, petugas yang menyimpan, menerima, dan mencatat penerimaan uang
2.   Laporan kas dibuat setiap hari, untuk perusahaan kecil pembuatan laporan kas dibuat oleh pemilik perusahaan
3.   Uang langsung disetorkan ke bank setelah uang diterima

*  Prosedur pengeluaran kas:

1.   Segala pengeluaran menggunakan cek. Sedangkan pengeluaran yang jumlahnya kecil melalui kas kecil
2.   Segala pengeluaran kas harus mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang
3.   Dibentuk kas kecil dengan pengawasan yang ketat
4.   Penulisan cek harus didukung dengan bukti yang otentik, akurat atau memakai sistem voucher
5.   Adanya pembagian tugas, antara yang menyetujui pengeluaran kas, menyimpan uang kas, mengeluarkan uang kas, dan yan melakukan pencatatan atas pengeluaran kas

*  Definisi kas kecil
Kas kecil adalah uang yang sengaja dicadangkan oleh perusahaan dalam rangka untuk membayar pengeluaran rutin yang nilai nominalnya relatif kecil. Kas kecil memliki beberapa karakteristik, diantaranya:
1.        Jumlahnya terbatas
Pihak manajemen perusahaan biasanya membatasi jumlah kas kecil sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Jumlah kas kecil tiap perusahaan akan berbeda-beda sesuai dengan tingkat operasionalnya.
2.        Digunakan untuk membiayai transaksi rutin yang jumlahnya relatif kecil
Tujuan dari kas kecil, sebagai persediaan untuk mendanai transaksi rutin yang jumlahnya kecil. Pihak manajemen memiliki hak untuk menentukan besarnya kas kecil, tentunya disesuaikan dengan operasional perusahaan.

*  Metode Pencatatan Kas Kecil
Metode-metode untuk membukukan kas kecil dapat dilakukan dengan dua cara, diantaranya:
1.      Metode dana tetap (imprest method)
Pembuatan catatan pengeluaran pada buku kas kecil dimana mencatat pembayaran disertai pembuatan bukti pengeluaran kas kecil untuk memperoleh penggantian dengan memperlihatkan bukti pengeluaran kas kecil beserta pendukungnya, jika sisa saldo mencapai batas minimum atau titik kritis saldo. Besar penggantian tersebut sebesar pengeluaran yang telah dilakukan sehingga saldo kas selalu tetap seperti semula atau kembali ke saldo pertama.
2.      Metode Fluktuasi (Fluktuation Method)
Metode ini hampir sama dengan metode tetap namun ada perbedaannya yaitu, pada saat pengisian kembali saldo besar penggantian tidak harus sama dengan besarnya pengeluaran yang telah dilakukan sehingga harus saldo kas tetap tetapi saldo kas bisa berubah-rubah(tidak tetap) bisa lebih besar bisa juga lebih kecil dari saldo awal.

                                                                Penjelasan Piutang
*       Pengertian piutang
                 Piutang adalah tuntutan (claims) terhadap pihak tertentu yang penyelesaiannya diharapkan dalam bentuk Kas selama kegiatan normal perusahaan. Klaim timbul karena berbagai sebab, misalnya penjualan secara kredit, pemberian pinjaman kepada karyawan, porsekot dalam kontrak pembelian, porsekot kepada karyawan, dan lain-lain.
Menurut Harngren dan Harison (1997:42) mengemukakan bahwa :
“Piutang adalah Suatu aktiva yang timbul karena perusahaan menjual barangnya atau memberikan jasanya kepada para pelanggan dan menerima janji bahwa pelanggan akan memberikan sejumlah uang kepada perusahaan pada suatu waktu dimasa yang akan datang”.
Dari pengertian tersebut, piutang mengandung makna, tagihan yang akan timbul atas penyerahan barang atau jasa dari perusahaan kepada pelanggan yang akan dilunasi dengan uang dimasa yang datang.

                 Tidak semua klaim di sebut sebagai piutang.Berikut ini beberapa bentuk klaim antara lain klaim terhadap kelebihan pembayaran pajak, klaim terhadap perusahaan angkutan atas barang-barang yang rusak atau hilang dalam perjalanan, klaim ganti rugi terhadap perusahaan asuransi, piutang terhadap pemesan saham, piutang penghasilan yaitu penghasilan yang sudah terjadi tetapi belum diterima, bunga yang masih harus diterima, sewa yang masih harus diterima, dan lain-lain.
Berikut adalah lima komponen kunci dari sistem piutang yang baik: 
*     Verifikasi akun saldo piutang Gunakan dokumen sumber seperti faktur untuk menjaga keseimbangan akurat.
*     Mengirim faktur yang akurat dan tepat waktu. Anda tidak akan dibayar sampai Anda mengirim faktur yang akurat. 
*     Menghasilkan laporan piutang. Ini akan membantu menentukan mana pelanggan telah lewat jatuh tempo dan membantu Anda melacak batas kredit. 
*     Post faktur dibayar. Sangat penting untuk melacak siapa yang membayar Anda ketika.
*     Sesuai dengan catatan Anda. Pelanggan Anda catatan total harus sesuai buku besar umum dan buku besar sub Anda.

*       Jenis-Jenis Piutang

1.      Piutang Dagang (Account Receivables) yaitu piutang yang timbul dari penjualan kredit barang atau Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Bila piutang timbul dari penjualan asset perusahaan, pemberian pinjaman kepada pihak tertentu maka piutang tersebut tidak termasuk golongan piutang dagang
2.      Wesel Tagih yaitu Piutang yang secara formil didukung oleh penjanjian untuk membayar secara tertulis (Notes Payable)
3.      Piutang non dagang yaitu piutang yang timbul akibat penjualan asset, pemberian pinjaman kepada pihak tertentu. Misalnya pinjaman karyawan.
*       Penyajian Piutang dalam Neraca
Penyajian piutang dalam neraca harus tetap menyajikan jumlah bruto piutang karena piutang yang tak dapat direalisasikan hanya berdasarkan taksiran. (Prinsip Akuntansi Indonesia 3.1 Pasal 9). Harus dipisahkan secara jelas antara piutang dagang, piutang karyawan dan piutang lainya. Apabila suatu perusahaan mempunyai hubungan jual beli dengan suatu pihak, sehingga terdapat piutang dagang dan juga utang dagang atau utang lainnya, penyajian dalam neraca tidak boleh dokompensasi akan tetapi harus dinyatakan secara terpisah.

*       Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyangkut piutang adalah:
1.      Jurnal Penjualan, catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penjualan kredit.
2.      Jurnal Retur Penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan.
3.      Jurnal Penerimaan Kas, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas dari debitur.
4.      Kartu Piutang, catatan akuntansi ini digunakan untu mencatat mutasi dan saldo piutang kepada debitur.